Rabu, 24 Maret 2010

TAMAN MATEMATIKA DI SDN 2 ISIMU SELATAN


SATU LAGI, INOVASI DI SDN 2 ISIMU SELATAN
KECAMATAN TIBAWA

 "PENGADAAN TAMAN MATEMATIKA"

Obyek matematika adalah benda pikiran yang sifatnya abstrak dan tidak dapat diamati dengan pancaindra karena itu wajar apabila matematika tidak mudah dipahami oleh siswa. Untuk mengatasi hal tersebut ,maka dalam mempelajari suatu konsep/prinsip-prinsip matematika diperlukan pengalaman melalui benda-benda nyata (kongkrit), yaitu media alat peraga yang dapat digunakan sebagai jembatan bagi siswa untuk berpikir abstrak.



Oleh karena itu, dalam rangka upaya agar siswa dapat memahami konsep-konsep maka dipandang perlu menyiapkan suatu tempat khusus alat peraga untuk pembelajaran. Mengingat banyak jenis alat peraga yang harus disiapkan maka tentunya membutuhkan tempat yang luas dalam bentuk taman. yang kami berinama " Taman Matematika"

Adapun tujuan pembuatan taman matematika ini adalah sebagai berikut:
a) Sebagai media dalam menanamkan konsep-konsep matematika.
b) Sebagai media memantapkan pemahaman konsep.
c) Sebagai media untuk menujukkan hubungan antara konsep matematika dengan dunia sekitar kita serta aplikasi konsep dalam dunia nyata

Yang kami dimaksud dengan “Taman Matematika” adalah suatu tempat yang terletak diluar ruang kelas yang berisi alat peraga matematika. Alat peraga adalah seperangkat benda kongrit yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsp-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika.

Ruang taman matematika merupakan ruang terbuka yang dilengkapi dengan bangsal yang memiliki pagar pengaman. Ruang terbuka akan dijadikan tempat praktek/ pembelajaran sedang bangsal digunakan tempat penyimpanan alat peraga. alasan mengapa harus ditaman agar siswa lebih leluasa mengunakan alat peraga, seperti mengunakan alat ukur, mengunakan meteran untuk mengukur panjang, mengukur volume bangun-bangun ruang dengan mengisi air atau pasir di bangun-bangun ruang tersebut dan masih banyak lagi kegiatan yang dapat dilaksanakan siswa dengan bebas tidak harus menjaga ruang kotor dengan air, pasir. tanah liat, kerikil dan lain-lain.

Taman Matematika berisi Alat Peraga berisi dan sarana penunjang.. Alat peraga terdiri dua macam yakni :
ü Alat peraga yang dibeli dan
ü Alat peraga yang dibuat sendiri (terlampir)
Sarana penunjang media pengajaran yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan kegiatan belajar seperti halnya alat peraga. Sarana dapat berupa perangkat keras dan lunak contoh sarana perangkat keras papan tulis , penggaris kartu mainan dan lain-lain sedangkan sarana berupa perangkat lunak ada pada guru misalnya:Lembar kerja (LK) lembar tugas (LT) aturan permainan dan lain-lain

Tentunya keberadan " Taman Matematika" ini menambah motivasi siswa untuk belajar serta kami guru berupaya melengkapi taman ini secara bertahap sehingga optimal keberadaanya dalam mendukung PAKEM disekolah kami.
Dengan kehadiran "Taman Matematika" ini mampu merubah suasana belajar mengajar yang didominasi oleh ‘chalk and talk’ alias kapur dan ceramah guru ke arah suasana yang dinamis. Dalam proses pembelajaran, siswa memperoleh kesempatan untuk menemukan kembali (to reinvent) matematika melalui bimbingan guru dan bahwa penemuan kembali (reinvention) ide dan konsep matematika tersebut dimulai dengan merancang bangun melalui Taman Matematika. Perubahan peran dari teacher-centered menjadi student-centered juga sangat jelas terlihat. Pembelajaran semakin realistik karena menekankan pada penyajian situasi masalah dalam konteks yang dapat dibayangkan oleh siswa. Kini matematika tidak lagi menjadi momok bagi siswa. Matematika sekarang adalah pelajaran yang menyenangkan dan selalu dirindukan siswa.
Dan dalam kesempatan ini tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zakir selaku Konsulatan dan Zubair Pomalingo Ketua PJOK Program MGPBE dimana sekolah kami sebagai binaan yang telah diberi petunjuk dan bimbingan serta dana sehingga terwujudnya "Taman Matematika" ini, semoga bermanfaat, Aminnn

1 komentar: